Selasa, 22 Juni 2010



Piala Dunia berlangsung tiap empat tahun sekali, demikian juga halnya dengan bola yang akan digunakan di Piala Dunia akan diganti setiap empat tahun.

Kali ini, masih disponsori Adidas, nama Jabulani dipilih yang berarti 'merayakan' dalam bahasa isiZulu, yang digunakan sebagai bahasa pengantar oleh 25 persen warga Afrika Selatan.

Bola ini banyak menggunakan simbol angka 11. 11 warna berbeda yang terdapat dalam bola ini melambangkan 11 pemain yang ada dalam setiap tim, 11 bahasa resmi Afrika Selatan, isiZulu salah satunya, dan 11 suku yang membuat Afrika Selatan cukup beragam.

Desain bola ini diciptakan untuk memberikan penampilan unik dari semangat Afrika. Sama seperti desain luar stadion Soccer City di Johannesburg, desain bola ini menggambarkan Afrika Selatan yang penuh warna.

Bola yang menggunakan teknologi 'Grip n Groove' ini telah diuji di Universitas Loughborough dan kemudian oleh sejumlah klub top, seperti AC Milan dan Bayern Munchen, serta mendapat tanggapan positif dari sejumlah pemain bintang.

Kaka, misalnya, menganggap bola ini memiliki, "efek melayang yang tak tertandingi, dan membuatnya menjadi bola paling stabil dan akurat yang pernah ada dari Adidas."

Di sisi lain, kiper Petr Cech mengaku khawatir dengan semakin besarnya ancaman ke gawangnya. "Anda dapat merasakan adanya energi mengarah kepada anda. Seperti sebuah tembakan."

Kapten Jerman, yang juga rekan Cech di Chelsea, Michael Ballack merasa, "Ini fantastis, bola ini melakukan persis seperti apa yang saya inginkan."

Apa Jabulani sama saja kualitasnya dibanding bola-bola Piala Dunia sebelumnya?


Federale, 1934 & Super Duplo T, 1950



Tidak. Jabulani adalah bola yang dibuat dengan teknologi canggih. Jadi dibanding bola-bola Piala Dunia sebelumnya, Jabulani adalah bola yang dikatakan paling "sempurna".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar