Kamis, 22 April 2010

Elizabeth Bathory.. Wanita Terkejam Sepanjang Sejarah.. Mandi Darah Perawan Untuk Awet Muda.. Ngeri!!.. Sadis!! Sepanjang sejarah umat manusia tercatat nama elizabeth bathory, yaitu seorang pembunuh berantai yang memecahkan rekor pembunuhan sepanjang sejarah yaitu 650 kasus pembunuhan, elizabeth bathory ini juga merupakan wanita yang mengikuti aliran setan, yang percaya bahwa dengan mandi darah perawan akan bisa membuat awet muda.. ingin tahu lebih lanjut kisah tetang Elizabeth Bathory – Wanita Terkejam sepanjang sejarah??


Atas adalah Lukisan Elizabeth Bathory Disaat Dirinya Berusia 25 Tahun Elizabeth Bathory lahir di Hungaria thn 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad ‘The Impaler’ Dracula meninggal

Elizabeth Bathory, merupakan seorang pembunuh berantai terbesar dalam sejarah, tercatat kurang lebih 650 nyawa manusia melayang sia-sia ditangannya. Ini adalah pencapaian rekor kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang individu dengan memakan korban tertinggi sepanjang sejarah umat manusia.


Kakek buyut Elizabeth Bathory adalah Prince Stephen Bathory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Dracul ketika dia merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya. Orangtua Elizabeth, Georges dan Anna adalah bangsawan kaya raya dan merupakan salah satu keluarga ningrat paling kaya di Hungaria saat itu.

Keluarga besarnya juga terdiri dari orang2 terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun keluarga Bathory memiliki ’sisi’ lainnya yang lebih ‘gelap’ selain segala kekayaan dan popularitasnya.

Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yang lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual. Thn 1575, di usia 15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferencz Nadasdy yang 10 tahun lebih tua darinya.

Karena suaminya berasal dari ningrat yang lebih rendah, maka Count Ferencz Nadasdy menggunakan nama Bathory dibelakangnya. Dengan demikian Elizabeth bisa tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Bathory dan tidak menjadi Nadasdy. Kedua pasangan tsb kemudian tinggal di Kastil Csejthe, yg merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Csejhte dilembah dibawahnya.

Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferencz lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman). Ferencz kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan ‘Black Hero of Hungary’.


Elizabeth yg masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikan nya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yg melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat. Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya.

Tapi hal tsb tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Bathory. Elizabeth kemudian mulai terpengaruh dengan satanisme yg diajarkan oleh salah seorang pelayan terdekatnya yg bernama Dorothea Szentes yg biasa disebut Dorka.

Karena pengaruh Dorka, Bathory mulai menyenangi kepuasan seksual lewat penyiksaan yg dilakukannya terhadap pelayan2 lainnya yang masih muda. Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu : suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yang merangkap sebagai kekasih Elizabeth. Bersama para kru S&M-nya, Elizabeth merubah kastil Csejthe menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual.


Para gadis2 muda yg jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian bagian tubuh tertentu. Tahun 1600, suaminya Ferencz meninggal dan era teror sesungguhnya dimulai.

Memasuki usia 40 tahunan Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar. Kulitnya mulai menunjukan tanda tanda penuaan dan keriput yang sebenarnya lumrah di usia tersebut. Tapi Elizabeth adalah pemuja kesempurnaan dan kecantikan dan dia akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya. Suatu saat dengan tidak sengaja seorang pelayaan wanita yg sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras.


Elizabeth yang marah kemudian menampar gadis malang tersebut. Darah memancar dari hidung gadis tersebut dan mengenai telapak tangan Elizabeth. Saat itu Elizabeth disebutkan ‘menduga dan percaya’ bahwa darah gadis muda tsb memancarkan cahaya kemudaan mereka. Serta merta dia memerintahkan 2 pelayannya , Johannes Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis tersebut, menarik tangganya keatas bak mandi dan memotong urat nadinya.

Ketika si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera masuk kedalam bak mandi dan berendam dalam kubangan darah. Dia menemukan apa yg diyakininya sebagai ‘Rahasia Awet Muda’. Ketika semua pelayan mudanya sudah mati, Elizabeth mulai merekrut gadis muda di desa sekitarnya untuk menjadi pelayan di Kastilnya. Nasib mereka semuanya sama, diikat diatas bak mandi kemudian urat nadi mereka dipotong hingga darah mereka menetes habis kedalam bak mandi tersebut. Elizabeth seringkali berendam didalam kolam darah sambil menyaksikan gadis yang jadi korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas.

Sesekali Elizabeth bahkan meminum darah para gadis tsb untuk mendapatkan ‘INNERBEAUTY’. Lama kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa tsb masih kurang baginya. Demi mendapat darah yang lebih ‘berkualitas’, Elizabeth kemudian mengincar darah para gadis bangsawan rendahan. Dia kemudian melakukan banyak penculikan thd gadis2 bangsawan utk dijadikan korbannya. Namun hal tersebut justru menjadi bumerang baginya karena hilangnya gadis gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian dikalangan bangsawan, orang orang berpengaruh hingga Raja sendiri.


Tanggal 30 Desember 1610, sepasukan tentara dibawah pimpinan sepupu Elizabeth sendiri, menyerbu Kastil Csejthe di malam hari. Mereka semua terkejut melihat pemandangan yg mereka temukan di dalam kastil tsb. Mayat seorang gadis yg pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang gadis lagi yg masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah.

Dibagian penjara ditemukan belasan gadis yg sedang ditahan menunggu giliran dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yg sebagian besar sudah mulai membusuk. Selama pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611 sekurangnya 650 daftar nama korban korbannya didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak.

Mulai dari keluarga2 petani hingga keluarga2 bangsawan. Elizabeth sendiri tidak pernah didatangkan di pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanya ke 4 pelayannya yg diadili dan kemudian dihukum mati. Namun Elizabeth mendapatkan hukumannya juga. Raja Hungaria memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Kastil Csejthe selama sisa hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dengan hanya menyisakan lubang kecil yg digunakan untuk memasukan makanan dan minuman sehari hari.


Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth di-isolasi dengan tembok dikamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yg disajikan untuk Elizabeth tidak disentuh selama seharian. Penjaga itu kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah di lantai. Elizabeth Bathory ‘The Blood Countess’ meninggal di usia 54 tahun. Bahkan Vlad Dracul tidak pernah berkubang dalam darah atau meminum darah. Oleh sebab itu julukan ‘Vampir’ sebenarnya lebih cocok ditujukan kepada Elizabeth Bathory.

sumber :http://kangboed.wordpress.com/2010/04/21/wanita-terkejam-di-dunia-mandi-darah-perawan-untuk-awet-muda-ngeri-sadis-pict-video/

kiper kiper tebaik sepanjang massa

Penjaga gawang memang posisi yang tidak seglamor posisi lainnya di dalam sepakbola. Lingkup daerahnya yang hanya terbatas pada gawang dan kotak penalti membuatnya hanya menjadi pusat perhatian saat timnya diserang, atau kala ia membuat kesalahan yang mengakibatkan kekalahan.
Namun bukan berarti kiper harus dipandang sebelah mata. Belakangan beberapa kiper juga sudah membuktikan kalau mereka juga bisa membuat posisi itu menjadi menarik dan atraktif.
Sebut saja kiper Meksiko Jorge Campos yang merancang sendiri kostumnya yang warna-warni, atau Rene Higuita dari Kolombia yang tampil eksentrik.
Tetapi untuk menentukan kiper terbaik bukan hanya dilihat dari warna kostum, atau kemampuan menarik perhatian para penonton. Kriteria utama tentunya prestasi yang diraih bersama klub, penghargaan individual, dan juga kehebatan mencegah terjadinya gol di gawang mereka.
Oleh sebab itu, GOAL.com Indonesia mencoba mencari sepuluh kiper terbaik sepanjang masa bagi para pembaca. Agar adil, kami bagi dua pilihannya dari kiper yang telah pensiun, dan kiper yang masih aktif bermain hingga saat ini.
Berikut adalah pilihan kami sesuai dengan abjad nama mereka.

1. Dida (Brasil)
Setelah Claudio Taffarel, Dida menjadi kiper baru asal Brasil yang diperhitungkan dalam dunia sepakbola. Hal itu terbukti saat dirinya menjadi kiper pertama dari tim Samba yang termasuk dalam kandidat peraih Ballon d’Or di tahun 2003 dan 2005.
Biarpun Dida telah memenangkan Piala Dunia bersama Brasil, dan berbagai gelar domestik & internasional bersama AC Milan, sayangnya ia juga dikenal akibat beberapa insiden yang kurang baik. Yang terakhir adalah saat ia pura-pura jatuh dan terluka saat disentuh oleh seorang suporter Glasgow Celtic di pertandingan Liga Champions.

2. Dino Zoff (Italia)
Piala Dunia 1982 menjadi puncak prestasi Zoff. Di usianya yang ke-40, ia menjadi pemain tertua yang memenangkan Piala Dunia. Selain itu, ia juga menjadi kiper kedua yang menjadi kapten di tim yang juara, dan juga terpilih menjadi kiper terbaik.
Padahal di awal karirnya, ia sempat ditolak oleh Inter Milan dan Juventus karena dianggap kurang tinggi. Di jajak pendapat untuk mencari kiper terbaik di abad ke-20 yang dilaksanakan oleh Federasi Internasional Statistik dan Sejarah Sepakbola (IFFHS), Zoff berada di posisi ketiga di bawah Lev Yashin (Uni Soviet) dan Gordon Banks (Inggris).



3. Edwin van der Sar (Belanda)
Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas Anelka di final Liga Champions, ia benar-benar menjadi momok bagi pemain Chelsea saat adu penalti. Hal itu karena di ajang Community Shield sebelumnya, ia juga telah melakukan hal yang sama dengan menepis semua tendangan penalti yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
4. Gianluigi Buffon (Italia)
Nilai transfer yang menjadikannya kiper termahal di dunia menjadi bukti kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang di lapangan hijau. Selain itu, sederet gelar individual yang diraihnya dari berbagai pihak juga menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri menjadi juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper terbaik selama turnamen tersebut.
5. Gordon Banks (Inggris)
Banks menjadi pilihan pertama manajer Inggris Sir Alf Ramsey saat Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966. Namun, ia baru menjadi legenda di dunia sepakbola lewat tindakan yang dilakukannya empat tahun kemudian di Piala Dunia Meksiko.
Saat Inggris bertanding melawan Brasil, Pele menanduk bola ke tiang jauh gawang Inggris sambil berteriak “Gol!”. Hal itu dilakukannya karena ia sangat yakin Banks tidak dapat menyelamatkan gawangnya.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental melewati mistar gawang.
Sang kiper tahu ia dapat menyentuh bola, namun berpikir bolanya masih melewati garis gawang. Ia baru sadar tidak terjadi gol setelah mendengar sambutan dari penonton di stadion dan diselamati oleh kapten Bobby Moore. Pele sendiri mengatakan kalau penyelamatan yang dilakukan Banks tersebut adalah yang terhebat yang pernah ia saksikan.
6. Iker Casillas (Spanyol)
Ia baru berusia 27 tahun, tetapi telah tampil lebih dari 300 kali bagi Real Madrid dan menjadi kiper kedua yang bermain paling banyak bagi tim nasional Spanyol setelah Andoni Zubizarreta. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, Casillas menjadi kiper pertama yang menjadi kapten di tim juara turnamen Eropa.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencis 3-0.
7. Lev Yashin (Uni Soviet)
Pemain legendaris ini merupakan kiper yang berada di urutan paling atas dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh IFFHS. Yashin terpilih berkat kemampuan atletisnya dan juga postur tubuhnya yang membuat gentar para pemain penyerang lawan.
Ia mendapat julukan Laba-Laba Hitam karena selalu mengenakan kostum hitam dan juga karena keahliannya menepis tembakan lawan seolah-olah membuatnya memiliki delapan tangan.
Pemakaian namanya oleh FIFA untuk penghargaan bagi kiper terbaik di setiap Piala Dunia merupakan pengakuan insan sepakbola dunia terhadap prestasinya.
8. Peter Schmeichel (Denmark)
Tinggi besar, rambut pirang, dan hidung merah. Tiga hal tersebut adalah hal yang selalu tampil di ingatan bila nama Schmeichel disebut. Namun bagi para striker yang menjadi lawan Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi tembok raksasa yang tak dapat ditembus.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
9. Petr Cech (Republik Ceko)
Ketika Chelsea menjadi juara Liga Primer selama dua kali berturut-turut, banyak pihak menganggap itu adalah akibat dari tangan dingin Jose Mourinho. Tetapi yang berada di bawah mistar The Blues adalah Cech, yang baru dibeli dari Rennes dan tadinya akan dijadikan cadangan Carlo Cudicini.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Cech menjadi kiper terbaik 2008 pilihan UEFA, dan walaupun sempat membuat blunder di Euro 2008 saat melawan Turki, ia tetap menjadi pilihan pertama di tim nasional Republik Ceko dan juga Stamford Bridge.
10. Rinat Dasayev (Uni Soviet)
Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.
Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.
Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.(goal.com)

sumber:http://jelajahunik.blogspot.com/2010/03/kiper-kiper-tebaik-sepanjang-massa_20.html

ritual aneh yang dilakukan pemain sepak bola

Takhayul bisa terdapat di bidang apa saja. Mulai dari bisnis, ekonomi, hukum dan juga olahraga. Bahkan tak sedikit yang secara khusus memberi perhatian khusus untuk hal ini.


Ya, sebagian orang di dunia ini percaya jika hasil akhir tak hanya ditentukan oleh usaha dari orang tersebut dan Yang Di Atas, tapi juga oleh kekuatan lain yang tidak bisa dijelaskan secara gamblang.


Di sepakbola juga demikian, dan hal ini lebih pada kepercayaan dan sugesti seseorang tersebut.


Di benua Afrika, hampir sebagai besar pemainnya memiliki cara tersendiri untuk bisa yakin akan mengakhiri, atau setidaknya menjalani pertandingan dengan baik. Tapi ternyata, para pesepakbola internasional yang sudah memiliki nama besar juga percaya dengan takhayul semacam ini.


1. David James



Secara blak-blakan, kiper Portsmouth itu mengungkapkan kebiasaan joroknya sebelum bermain. Ritual pertamanya adalah diam seribu bahasa mulai dari H-1 pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan.


Selain itu, James juga hanya akan kencing di saat toilet tidak ada satu orang pun. Ritual dilanjutkan dengan meludah di dinding.


2. Johan Cruyff



Legenda sepakbola Belanda itu juga punya kebiasaan yang tak kalah unik, mulai dari menjadikan kiper Gert Bals sebagai sansak hidup saat masih di Ajax, hingga membuang permen karet yang dikunyahnya ke lapangan lawan sebelum kick-off.


Ritual yang terakhir sempat lupa dilakukannya saat Ajax melawan AC Milan di final Piala Eropa 1969. Hasilnya, Ajax babak belur dihajar AC Milan 4-1.


3. Pele




Legenda sepakbola Brasil ini yakin jika ingin terus menunjukkan penampilan terbaik, Pele harus bermain dengan jersey tim yang sama.

Pernah pada suatu ketika dia secara tidak sadar memberikan kaosnya itu ke seorang fans. Sadar telah membuat kesalahan, Pele meminta seseorang untuk mancari kaos tersebut. Penampilan Pele sendiri saat itu tidak karuan. Seminggu kemudian kaos Pele ditemukan dan dia bisa tampil baik lagi.


Rupanya, teman Pele yang memberi kaos tersebut tidak mengatakan jika kaos yang diberikannya itu adalah kaos lain.


4. Bobby Moore



Kapten tim nasional Inggris di eran 60-an hingga 70-an itu memiliki kebiasaan unik mengenakan celana bolanya hanya setelah orang lain di kamar ganti telah selesai mengenakan pakaian mereka.


5. John Terry






Kapten Chelsea itu hanya akan kencing di toilet yang sama di Stamford Bridge. Jika ada yang menggunakannya, John Terry akan menunggu siapapun yang menggunakannya hingga selesai. John Terry juga hanya akan parkir di tempat sama.


6. Gary Neville


Bek Manchester United itu punya banyak ritual, mulai dari menggunakan ikat pingang yang sama, sepatu yang sama, arftershave juga selama satu musim penuh. Saat ini, Gary neville berusaha mengurangi ritualnya itu.


7. Gary Lineker





Tiap pemanasan, Gary Lineker tak akan menendang dan memasukkan bola ke gawang. Menurutnya, ia hanya akan melakukan hal itu di pertandingan. Tapi bila tak ada gol tercipta, Gary akan berganti kostum. Jika tak mampu juga mencetak gol ke gawang lawan, dia akan memotong rambutnya.


8. Prancis di Piala Dunia 1998


Tim Prancis selalu duduk di tempat duduk yang sama di bus tim, mendengarkan lagu Gloria Gaynor ‘I Will Survive’ di ruang ganti dan diakhiri dengan diciumnya kepala botak kiper Fabien Barthez oleh bek Laurent Blanc.


9. Mario Gomez




Mario Gomez (Jerman, Vfb Stuttgart) selalu memilih toilet yang posisinya paling kiri. Sementara John Terry (Chelsea) selalu memakai toilet yang sama. Bila toilet itu sedang dipakai, Terry akan menunggu meski toilet lain sedang kosong.


10. Sergio Goycochea


Sementara mantan kiper Argentina Sergio Goycochea selalu mengencingi lapangan setiap kali ia akan menghadapi adu penalti.


11. Zimbabwe




Oktober 2008, pelatih sebuah klub Zimbabwe, Midlands Portland Cement, meminta 17 pemainnya mandi di sungai Zambezi yang dipenuhi buaya untuk melakukan ritual pembersihan. Celakanya, hanya 16 orang yang keluar dari sungai hidup-hidup.

Di pertandingan berikut, Midlands menderita kekalahan.


12. Edwin Van Der Sar




Entah berhubungan atau tidak, tapi performa menurun yang dilalui Manchester United saat ini terjadi kalau sang kiper Edwin van der Sar mengenakan kostum warna biru, alih-alih kuning yang sebelumnya dia gunakan.

Van der Sar berbalut kaos warna biru dalam dua laga Liga Primer terakhir MU. Saat itu mereka digebuk 1-4 oleh Liverpool dan kalah 0-2 dari Fulham.

Dicatat oleh The Sun yang mengutip hasil penelitian kontributor majalah fans MU, Red News, disebutkan bahwa Van der Sar sduah mengenakan warna kuning dalam 17 laga liga musim ini.

Dari jumlah tersebut, MU cuma kebobolan empat kali. Mereka menang 12 kali, kalah sekali dan imbang empat kali, dengan meraup 40 angka dari maksimal 51.

Hasil itu berbanding terbalik manakala Van der Sar mengenakan warna biru. Dalam 10 laga, MU harus kebobolan 13 gol, dengan enam kemenangan, tiga kekalahan dan sekali imbang. Mereka cuma mengais 19 poin dari maksimal 30.

Kuning rupanya juga bak jadi warna doping untuk kiper lain MU, Ben Foster. Dialah pahlawan MU dalam babak adu penalti lawan Tottenham Hotspur di final Piala Carling musim ini.

Tapi ada juga pemain bola yang terkenal religius yang memperlihatkan simbol-simbol keyakinannya ke tengah lapangan. Kaka hanya satu dari sekian banyak pemain bola yang terkenal religius, Siapa lainnya, dan bagaimana mereka menunjukkannya?

13. Kaka


Kaka hanya satu dari sekian banyak pemain bola Brazil yang terkenal religius, yang memperlihatkan simbol-simbol keyakinannya ke tengah lapangan.

Kaka juga pernah menjahitkan kalimat “God is Faithful” di lidah sepatunya. Lalu, dalam selebrasi kemenangan 4-1 Brasil atas Argentina di final Piala Konfederasi 2005, ia dan beberapa rekannya memakai baju bertuliskan “Jesus Loves You” dalam berbagai bahasa.

Terkait pemain Brasil yang taat, ada versi yang mengabarkan bahwa sebagian besar pemain tim Samba membuat slogan-slogan serupa di balik jersey mereka ketika memenangi Piala Dunia 2002. Tapi yang kelak paling terkenal adalah Kaka dengan “I Belong to Jesus“-nya. Ia memperlihatkan itu setelah Brasil mengalahkan Jerman di final, meskipun sepanjang turnamen itu hanya bermain 25 menit, dan tidak tampil di partai puncak.


14. Franck Ribery



Frank Ribery adalah salah satu simbol paling terkenal saat ini di kalangan pesepakbola beragama Islam. Pria Prancis yang menjadi muslim sejak menikah dengan wanita keturunan Maroko itu selalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa di tengah lapangan, lalu mengusapkannya ke wajah, sebelum kickoff.


15. Frederic Kanoute


Frederic Kanoute juga kerap menampilkan keislamannya saat bertanding. Seusai bikin gol dia selalu mengacungkan telunjuk kanannya ke atas, juga sedikit mendongak, sebagai sebuah isyarat dirinya selalu ingat kepada Tuhan. Gaya dia yang lain adalah membuka kedua telapak tangannya, membuat gerakan orang Islam saat berdoa.


16. Marvin Andrews


Marvin Andrews pemain belakang asal Trinidad & Tobago.


Ketika bermain di Glasgow Rangers, Andrews sering menyebut nama Tuhan atas semua petunjuk Dia dalam karirnya, mulai dari sejarah transfer sampai ketika harus menjalani operasi lutut.


Andrews juga pernah berkomentar tentang homoseksual, yang dinilainya “menentang kehendak Tuhan”. Dia mengatakan, “Alkitab menjelaskan bahwa hal itu sangat dibenci Tuhan. Tuhan menciptakan laki-laki untuk bersama perempuan, dan sebaliknya.”


Di luar nama-nama pemain di atas, tentu masih banyak sosok dari dunia lapangan hijau yang secara eksplisit bangga dalam menunjukkan keyakinannya dalam beragama.

sumber:http://jelajahunik.blogspot.com/2010/03/ritual-aneh-yang-dilakukan-pemain-sepak.html

4 pemain yang menjadi bagian dari sejarah sepakbola indonesia

mereka hadir sejak Liga Indonesia Pertama

Kurniawan Dwi Yulianto, Eduard Ivakdalam, Hendro Kartiko dan Bima Sakti adalah 4 Pemain yang menjadi bagian dari sejarah panjang sepakbola Liga indonesia. Mereka mengenyam pengalaman ketika liga indonesia masih bernama liga dunhill, Liga kansas , Liga bank mandiri hingga sekarang Liga super indonesia atau Indonesia Super league



Kurniawan Dwi Yulianto


lahir di Magelang, Jawa Tengah, 13 Juli 1976; umur 33 tahun) adalah seorang pesepak bola Indonesia yang juga dianggap sebagai salah satu yang terbaik yang dimiliki Indonesia. Terakhir ia bermain untuk Persisam Putra Samarinda di Divisi Utama Liga Indonesia, namun dipecat manajemen tim pada Mei 2009.[1]
Biasa bermain sebagai striker, Kurniawan adalah salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah bermain di Eropa. Pada awal karirnya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss akibat masalah dengan PSSI.
Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya,Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, dan sekarang bermain untuk Persisam Putra Samarinda. Antara Desember 2005 hingga Mei 2006, Kurniawan memperkuat Sarawak FC di Malaysia, namun ia dianggap gagal karena jarang mencetak gol dan diputus kontrak.
Karir Kurniawan pernah melorot akibat mengkonsumsi narkoba pada sekitar akhir 1990-an, namun dia kemudian bangkit dan kembali memperoleh karir sepak bola yang sukses. Saat ini Kurniawan adalah pemain dengan penampilan terbanyak dalam timnas sepak bola Indonesia (60 penampilan) dan juga pencetak gol terbanyak dalam timnas (33 gol).
Kurniawan memiliki satu anak dari pernikahannya dengan Kartika Dewi.



Eduard Ivakdalam


lahir di Merauke, 19 Desember 1974; umur 34 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang bermain dalam klub Persipura Jayapura. Ia adalah jenderal lapangan dan kapten Persipura.
Ivakdalam pernah dipanggil ke tim nasional Indonesia. Ia telah menikah dan mempunyai dua orang anak, Denilson dan Donadoni Ivakdalam.Masih bermain di Persipura dan belum pindah klub. Setia banget yah gan..



Bima Sakti Tukiman



lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, 23 Januari 1976; umur 33 tahun) adalah seorang pesepak bola Indonesia. Semasa karirnya, Bima biasanya bermain sebagai seorang gelandang. Dia terkenal akan tendangan bebasnya yang keras dan akurat.
Karirnya di tim nasional Indonesia bermula pada 4 Desember 1995 saat masih berusia 19 tahun. Sejak saat itu, dia telah mencatat rekor 58 kali penampilan bersama timnas, pemain dengan penampilan timnas terbanyak kedua di Indonesia — hanya kalah dari Kurniawan Dwi Julianto yang telah bermain 60 kali (hingga Maret 2005). Selain itu, Bima sempat pula menjadi kapten tim nasional selama beberapa waktu.


Hendro Kartiko



lahir di Banyuwangi pada 24 April 1973) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Berposisi sebagai penjaga gawang, Kartiko sering disebut "Fabien Barthez Indonesia" karena kepalanya yang plontos. Ia telah lebih dari 50 kali memperkuat tim nasional sepak bola Indonesia sejak tahun 1996 dan merupakan salah satu pemain dengan penampilan terbanyak.[1] Antara kejuaraan yang pernah diikutinya adalah Piala Asia 1996 dan Piala Asia 2000 di mana penampilannya membuatnya ditetapkan sebagai kiper utama tim bintang Asia 2000 oleh AFC. Di tingkat klub sejak tahun 2005 ia memperkuat Persija Jakarta.
Kartiko pernah dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik di Indonesia pada tahun 1999.




Perjalanan Karir :


Kurniawan Dwi Yulianto
Klub : - FC lucerne 94 - 95
- Pelita 96 - 99
- PSM 99 - 00
- PSPS 01 - 03
- Persebaya 04 - 05
- Persija 05 - 06
- Serawak 06 - 06
- PSS 06 - 07
- Persitara 07 - 08
- Persisam 08 - 09
- Persela Lamongan 2009 - sekarang

Eduard Ivakdalam

Klub :
- Persipura 1994 - Sekarang



Bima Sakti Tukiman
Klub :
- Helsingborg 95 - 96
- Pelita 96 - 99
- PSM 99 - 00
- PSPS 01 - 04
- Persiba 06 - 07
- Persema 2007 - Sekarang


Hendro Kartiko
Klub :
- Mitra Surabaya 95 - 98
- Persebaya 98 - 00
- PSM 00 - 02
- PSPS 03 - 04
- Persebaya 04 - 05
- Persija 05 - 06
- Arema Malang 07 - 08
- Persija 08 - 09
SUMBER:http://jelajahunik.blogspot.com/2010/04/4-pemain-yang-menjadi-bagian-dari.html

10 pemain top dunia yang tidak pernah merasakan piala dunia

Mungkin agan2 hobi nonton piala dunia selain ajang yang diikuti negara2 terbaik sepakbola tentunya juga karena pemain yang ikut juga yg punya kemampuan. Namun menjadi harapan semua pemain di dunia bisa unjuk kebolehan di Piala Dunia. Namun siapa sangka jika ada beberapa pemain hebat justru gagal tampil di event empat tahunan itu.

Ya, Cristiano Ronaldo bersama Portugal mungkin terancam tak unjuk kebolehan di Afrika Selatan. Namun, winger Real Madrid ini lebih bernasib baik dibanding nama-nama besar macam dua pendahulunya, George Best dan Alfredo di Stefano.

Jangan tanya kiprah Best di Manchester United atau Alfredo di Stefano bersama Real Madrid. Keduanya telah menjadi legenda.

Tapi, itu tidak terjadi di timnas. Merek masuk dalam daftar pemain top yang tak merasakan Piala Dunia sepanjang karirnya. Berikut 10 pemain top yang tak pernah merasakan Piala Dunia seperti dilansir Mirror Football:

10. Paulo Di Canio


Spoiler for Paulo Di Canio:

Di balik sikap temperamennya, Paulo Di Canio tetap diakui sebagai pemain dengan skill di atas rata-rata. Penyerang asal Italia ini selalu tampil impresif bersama West Ham United. Sayangnya, ia tak pernah dipanggil masuk timnas
Azzurri. Ditengarai sifat temperamennya itu yang membuat pelatih-pelatih Italia enggan memanggilnya. Dino Zoff, mantan pelatih Azzurri, pernah berkata, “karena saya telah cukup punya masalah, saya tidak ingin menambahnya lagi.”


9. Jari Litmanen
Spoiler for Jari Litmanen:

The Flying Finn telah memenangkan beberapa gelar Liga Belanda bersama Ajax Amsterdam termasuk Liga Champions pada 1995 silam. Tak hanya itu, Litmanen juga menduduki peringkat 3 dalam voting Pemain Terbaik Eropa 1995. Karir gemilangnya terus berlanjut bersama Liverpool. Piala FA, Worthington Cup dan gelar UEFA Cup pernah dirasakannya bersama The Reds. Tapi di timnas, ikan besar di klub itu terlihat seperti ikan kecil. Alhasil bersama Finlandia, Litmanen selalu menemui kegagalan melaju ke Piala Dunia.


8. Matt Le Tissier
Spoiler for Matt Le Tissier:

Tiga golnya saat timnas Inggris mengalahkan Rusia rupanya tak mampu membuat terkesan Glen Hoddle. Pelatih timnas Inggris ini tetap meninggalkan Le Tissier ke Piala Dunia 1998 Prancis. Namun, Hoddle pantas menyesal setelah Inggris tersingkir dalam drama adu penalti kontra Argentina. Pasalnya, Le Tiss dikenal sebagai eksekutor ulung yang dimiliki Inggris.


7. Bernd Schuster
Spoiler for Bernd Schuster:

Berbagai trofi juga telah dipersembahkan Bernd Schuster saat masih bermain untuk Barcelona dan Real Madrid. Termasuk saat merengkuh juara Euro 1980 bersama Jerman Barat. Tapi, perselisihannya dengan Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) saat itu membuatnya ditinggalkan di Piala Dunia 1982. Schuster mundur dari timnas saat usianya 24 tahun.



6. Ian Rush
Spoiler for Ian Rush:

Dialah salah satu putra terbaik Wales. Mesin gol Anfield ini dianggap menjadi salah satu striker menakutkan bersama Liverpool. Namun, sinar terang Rush akan meredup di timnas. Ian Rush seakan berjuang sendiri di timnas.
Alhasil, Ian Rush tak pernah mencicipi Piala Dunia karena Wales selalu gagal lolos.



5. Eric Cantona
Spoiler for Eric Cantona:

Siapa tak kenal Eric Cantona. Penyerang yang dikenal dengan tendangan kungfu ini menjadi nyawa permainan Manchester United saat itu. Sempat dipanggil ke timnas pada 1987, namun pelatih timnas Prancis saat itu Henri
Michel berselisih dengannya. Michel sendiri akhirnya dipecat setelah Prancis gagal meraih tiket ke Piala Dunia 1990 Italia dan Amerika Serikat 1994. Sedangkan di Piala Dunia 1998, Cantona terganjal skorsing karena tendangan
kungfu saat memperkuat MU.



4. George Weah
Spoiler for George Weah:

Saat membaca CV George Weah, tentu sederet prestasi dapat menunjukkan kehebatannya. Pemain Terbaik Eropa, tiga kali Pemain Terbaik Afrika, Pemain Terbaik Afrika Abad ini dan berbagai trofi bersama Paris Saint-Germain dan AC
Milan. Weah juga tercatat sebagai top skorer Liga Champions pada 1994/1995. Namun di timnas Liberia, Weah seakan berjuang sendiri. Alhasil, Weah gagal beraksi di Piala Dunia 2002.



3. Ryan Giggs
Spoiler for Ryan Giggs:

Senasib dengan pendahulunya Ian Rush, Giggs bak matahari tertutup awan. Penampilan fantastisnya di Manchester United tak mampu mendongkrak timnas Wales yang saat itu memang bukan kekuatan sepakbola. Sempat ditawari timnas Inggris, Giggs lebih memilih tak merasakan Piala Dunia dibanding harus mengkhianti tanah leluhur.



2. Alfredo di Stefano
Spoiler for Alfredo di Stefano:

Tiga negara memperebutkan sosoknya. Ya, Alfredo di Stefano memang tercatat sebagai satu-satunya pemain yang memperkuat tiga negara yakni Argentina, Kolumbia atau Spanyol. Bersama Argentina, ia gagal tampil di Piala Dunia 1950 dan 1954. Sedangkan di PD 1958, timnas Spanyol gagal melaju. Di Piala Dunia Chile 1962, Alfredo di Stefano mengalami cedera.



1. George Best
Spoiler for George Best:

Dunia mengakui jika Pele, Diego Maradona dan George Best menjadi tiga pemain terbaik yang pernah ada. Namun, nasib menyedihkan harus diterima George Best. Di saat nama besar Pele dan Maradona telah dikultuskan dengan gelar Piala Dunia, tidak dengan Best. Mantan gelandang serang Irlandia Utara ini tak bisa mengangkat negaranya di pentas dunia. Irlandia tak mampu lolos ke Piala Dunia 1982 di Spanyol.

sumber:http://jelajahunik.blogspot.com/2010/04/10-pemain-top-dunia-yang-tidak-pernah.html

striker striker terbaik sepanjang massa

12. Gabriel Batistuta
Ia menolak pindah ke klub lain meskipun Fiorentina degradasi ke Serie B Italia pada musim 1992/93. Namun pada tahun berikutnya, striker Argentina yang kerap disapa Batigol ini membawa klubnya kembali ke Serie A. Dari Newell's Old Boys hingga gantung sepatu di Al Arabi, Batigol mengemaskan total 254 gol dari 441 kali main. Setelah 9 musim bersama Fiorentina, ia dijual ke AS Roma dan menjadi sumber inspirasi utama GialloRossi untuk meraih scudetto ke-3 dalam sejarahnya.


Spoiler for Striker:



11. Thierry Henry
Kala membela Arsenal, Henry menjadi topskor Liga Primer Inggris sebanyak empat kali (2002, 2004, 2005 dan 2006) dan menjadi pemain tersubur The Gunners dengan 226 gol dari semua kompetisi. Ia juga meraih dua gelar penting bersama timnas Prancis, yakni Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.

Spoiler for Striker:



10. Roberto BaggioSayangnya, Baggio lebih diingat dengan kegagalannya mengeksekusi tendangan dari titik putih sehingga Italia kalah adu penalti melawan Brasil di final Piala Dunia 1994. Tapi, tanpa penampilan Baggio yang gemilang sepanjang turnamen itu, Azzurri tak mungkin mencapai final. Ia menjadi anak emas sepakbola Italia sejak bergabung dengan Fiorentina pada 1985, sebelum rekor transfernya ke Juventus menjelang Piala Dunia 1990. Dikenal dengan sebutan "The Divine Ponytail" karena rambut kuncir dan ketaatannya menjalankan agama Budha, Baggio meraih scudetto dua kali - bersama Juventus pada 1994/95, dan AC Milan pada musim berikutnya. Pemain Terbaik Dunia versi FIFA pada 1993.
Spoiler for Striker:



9. Alessandro Del Piero
Juventus forever, per sempre, selamanya! Itulah si Pinturicchio yang sudah lima kali scudetto bersama Bianconeri dan menjadi ikon klubnya dengan 500 penampilan lebih. Sama halnya dengan Batigol, ia pun menolak keluar dari klubnya yang degradasi pada 2006 akibat kasus Calciopoli. Titel U-21 Eropa pada 1994 dan 1996 disandangnya, ditambah lagi gelar juara Piala Dunia 2006. Loyalitas adalah emas!

Spoiler for Striker:



8. Marco van Basten
Torehan 218 gol dari 280 penampilan bersama Ajax dan AC Milan bukan prestasi yang mudah diraih. Ia juga mengoleksi hattrick gelar pada 1992 - Pemain Terbaik Dunia versi FIFA, Pemain Terbaik Eropa, dan Pemain Terbaik Dunia. Marco van Basten menjadi pemain yang sukses mengikuti jejak Johan Cruyff, sekaligus memimpin Belanda juara Eropa untuk pertama kalinya pada 1988. Bersama AC Milan, ia meraih Piala Eropa pada 1989 dan 1990. Sayangnya, cedera pergelangan kaki memaksanya pensiun lebih dini. Meski demikian, Van Basten tetap berkiprah dalam dunia sepakbola. Ia melatih timnas Belanda pada 2004-08 dan kini mengasuh Ajax.

** Sayang, dia pensiun dini

Spoiler for Striker:



7. Ronaldo (Ronaldo Luiz Nazario da Lima)
Sang fenomena sudah dua kali meraih hattrick gelar Pemain Terbaik FIFA, Eropa dan Dunia. Nama Ronaldo mulai bangkit ketika melesatkan 58 gol dalam 60 pertandingan di awal karirnya bersama Cruzeiro pada. Setelah dua musim yang gemilang bersama PSV Eindhoven, ia bergabung dengan Barcelona pada 1996 dan membukukan 34 gol dalam 37 laga untuk menjadi topskor. Bersama Inter Milan, Ronaldo 'mengejek' gaya pertahanan klub Italia lainnya. Alhasil, 25 gol dikemasnya, sekaligus membawa Inter juara Piala UEFA - semuanya dalam musim pertamanya. Ia juga meraih topskor pada dua musim pertamanya bersama Real Madrid. Duka kekalahan 3-0 dari Prancis pada final Piala Dunia 1998 terhapus, ketika Ronaldo membawa Brasil juara Piala Dunia berikutnya. Ia menjadi topskor dengan 8 gol, dan dua di antaranya dicetak di final melawan Jerman.

Spoiler for Striker:



6. Bobby Charlton (Sir Robert Charlton)
Inilah salah satu pemain terbaik Inggris sepanjang masa. Bobby Charlton meraih 106 caps dan 49 gol bersama timnas Inggris. Sebagai bagian dari "Busby Babes" yang selamat dari tragedi Munich 1958, Charlton sepuluh tahun kemudian membawa Manchester United menjadi klub pertama Inggris yang juara Piala Eropa. Charlton juga membantu tuan rumah Inggris meraih Piala Dunia 1966. Perlawanan Charlton kontra Eusebio di semifinal melawan Portugal dikenang sebagai pertandingan terbaik Inggris sepanjang masa.

** Salah satu legenda sepakbola yg gue hormati
Spoiler for Striker:



5. Alfredo Di StefanoKetika membela Real Madrid, Di Stefano mengoleksi delapan titel Liga Spanyol dan memenangkan lima edisi pertama Piala Eropa. Ia juga melesatkan gol dalam setiap pertandingan final. Kepemimpinannya di lapangan ditambah skill menakjubkan membuat Di Stefano menjadi faktor utama Real Madrid mendominasi Eropa pada akhir 1950-an. Namun, Di Stefano gagal di tingkat internasional. Ia pernah memperkuat timnas Argentina, Kolombia dan Spanyol, tapi tak satupun gelar Piala Dunia direbut. Ia selalu dikenang ketika menciptakan hattrick saat Real Madrid membantai Frankfurt 7-4 untuk mengangkat trofi Piala Eropa kelima kalinya beruntun.

Spoiler for Striker:



4. Ferenc Puskas
Inilah striker yang kualitasnya akan sulit ditemui lagi di Hongaria. Bersama timnas, ia mencatat rekor 84 gol dari 85 caps. Tubuhnya pendek, dadanya rata, tapi kekuatannya terletak pada kaki kirinya yang mampu melepaskan tembakan secepat kilat. Setelah meraih medali emas Olimpiade 1952 sekaligus mengakhiri dominasi Inggris di Eropa, timnas Hongaria menjadi favorit juara Piala Dunia 1954. Tim berjuluk "Mighty Magyars" melesakkan 17 gol dalam babak grup sebelum menyingkirkan Brasil dan Uruguay. Meskipun cedera berat, Puskas memaksakan dirinya tampil di final, bahkan mencetak gol sebelum kalah secara menyakitkan oleh Jerman Barat.

Spoiler for Striker:



3. Eusebio (Eusebio da Silva Ferreira)
Pemenang Sepatu Emas di Piala Dunia 1966 ini mencetak sembilan gol buat Portugal sebelum tersingkir di semi-final oleh tuan rumah Inggris, yang kemudian keluar sebagai juara. Eusebio menjadi pemain Afrika pertama (kelahiran Mozambique) sehingga dikenal sebagai "Pele versi Eropa" - dan hingga kini masih dinobatkan sebagai pemain terbaik Portugal sepanjang masa. Dari Benfica hingga Sporting Lisbon, nama Eusebio bersinar di usia 19, ketika mencetak hat-trick ke gawang Santos (yang kala itu diperkuat Pele) pada Turnamen Paris 1961. Eusebio menjadi topskor Liga Portugal tujuh kali dan meraih Pemain Terbaik Eropa pada 1965. Dua golnya ke gawang Real Madrid membantu Benfica meraih Piala Eropa untuk kedua kalinya pada 1962. Sayangnya, ia cedera lutut dan terpaksa gantung sepatu pada umur 32 tahun. Ia menorehkan 41 gol dari 64 caps internasional.

Spoiler for Striker:



2. Johan Cruyff
Inilah master of total football. Kapten Cruyff memimpin Belanda di Piala Dunia 1974, dengan mencetak dua gol baik ke gawang Argentina maupun Brasil, sebelum dikalahkan Franz Beckenbauer dan Jerman Barat di partai puncak. Johan Cruyff merupakan nama paling terkenal dalam sejarah sepakbola Belanda. Ia menjadi pemeran utama dalam dominasi Ajax di kancah Eropa pada era 1970-an. Ia mendominasi Belanda dengan delapan titel domestik bersama Ajax ditambah satu lagi di Feyenoord. Tiga gelar Piala Eropa berturut-turut diraih pada 1970 hingga 1973 sebelum hijrah ke Barcelona. Ia pensiun menjelang Piala Dunia 1978, dan selanjutnya sukses melatih dua bekas klubnya.

** Dia jadi idola gw gan!!

Spoiler for Striker:



LAST, THE KING (Juaranya gan)
Spoiler for No. 1:

1. Pele (Edson Arantes do Nascimento)

Pada usia 17 tahun, Pele (foto) memborong enam gol di Piala Dunia 1958, dan menjadi sumber inspirasi Brasil meraih titel pertamanya. Karirnya penuh dengan prestasi, di dalam maupun luar lapangan, dan saat ini menjadi duta besar sepakbola. Angka-angkanya: 470 gol dalam 412 penampilan bersama Santos, dan 77 gol dari 92 caps di timnas Brasil. Tiga kali juara Piala Dunia, sepuluh titel Campeonato Paulista, dua Copa Libertadores. Butuh penjelasan apa lagi?

kakus lovers

sumber:http://jelajahunik.blogspot.com/2010/03/striker-striker-terbaik-sepanjang-massa.html